Jumat, 28 Juni 2013

sedikit berbagi

selamat malam teman2 semua, apa kabaar?? semoga kita semua dalam keadaan sehat dan bahagia.
hmmm pasti udah pada liburan ya? atau ada yg masih uas kuliah? yaudah semoga uasnya lancar, sukses dan happy holiday ya :D



Ya malam ini gue pengen bercerita tanpa topik khusus, soalnya gue lagi pengen cerita aja.
Hmmm...mulai darimana ya?  Yaudah dari sini aja... hehehhee
Jadi ceritanya gue barusan abis nyari makan malam, diantara kebimbangan gue dalam memilih surabi atau sate ayam untuk makan malam, gue akhirnya memutuskan untuk beli sate ayam aja, di tempat jualan sate ayam itu gue melihat seorang ibu-ibu yg gak terlalu tua dan jg gak muda, si ibu itu membeli sate ayam dengan harga yg kurang wajar (menurut standar si penjual sate ayam) si ibu membeli dua porsi sate ayam yg 1 seharga 10ribu pake nasi, dan yang satu lagi 5ribu pake lontong 2. Ya si penjual sate ayam itu agak kaget, dan menjelaskan kalau yg seperti itu jadinya 19ribu, dan si ibu itupun dengan sedikit kecewa menyetujui harga tersebut. Dan akhirnya si penjual sate ayam membuatkan pesanan si ibu tersebut, dan ketika telah selesai, si ibu membayar dengan uang 50ribu, dan ketika menyerahkan uang kembalian, si penjual sate ngasih uang kembaliannya Rp.36000, dengan kata lain uang kembalian itu berlebih dari yg seharusnya diterima si ibu, dan si ibu pun kembali membeli 1 lontong seharga seribu rupiah dan disetujui oleh si penjual, kemudian si ibu pergi meninggalkan tempat sate.

Ya dari kejadian sederhana itu gue merasa diberi pembuktian sekali lagi bahwa Tuhan itu memang Maha Adil dan Maha Pemurah, kenapa? Karena dengan kesabarannya si tukang sate, dia tetap tidak akan rugi karena banyaknya orang yg beli sate ditempatnya. Ketika kita melakukan suatu kebaikan dengan penuh kesabaran, ketulusan, dan ikhlas, maka Tuhan akan membalas kebaikan itu dengan berlipat-lipat . Maka dari itu alangkah baiknya ketika kita melakukan sesuatu hendaknya didasari dengan ketulusan dan keikhlasan hati dan dijalani dengan penuh kesabaran dan tanggung jawab, Insyaallah kita akan memperoleh hasil yang luar biasa dari hal itu.
Dalam hidup ini, banyak hal yang telah kita lalui, dimulai dari kita semenjak dilahirkan ke dunia ini hingga detik ini kita dapat bergerak dengan bebas dan menikmati setiap detik hembusan nafas kita. Sadar atau tidak kita telah banyak meninggalkan jejak dari setiap perjalanan kita, apakah itu jejak yang baik, apakah itu jejak yang buruk, apakah itu jejak yang ingin kita telusuri kembali, apakah itu jejak yang ingin kita hapus dan lupakan, entahlah, tapi yang jelas itu adalah bekas dari perbuatan kita selama perjalanan hidup ini berlangsung. Kita telah memilih langkah apa yang akan kita tempuh untuk mencapai tujuan hidup kita, mungkin kita merasakan bahwa langkah yang kita tempuh itu mudah, tapi bagi sebagian orang itu terasa sulit, begitupun sebaliknya. Maka dari itu kita harusnya bersungguh-sungguh dalam memilih dan menjalani langkah menuju tujuan hidup kita.
Orang tua adalah cikal bakal sekaligus pedoman awal kita dalam memasuki suatu kehidupan, dari orang tua kita belajar mengenai bekal dan sikap dalam menghadapi kehidupan, dan apapun keadaan orang tua kita, janganlah kita membenci mereka, walaupun kita pernah merasa tersakiti dan marah dan kecewa oleh orang tua kita. Tuhan telah memberikan orang tua yang terbaik untuk kita, bagaimanapun keadaan mereka saat ini, mereka adalah orang tua kita, sosok yang luar biasa. Sekaya apapun, semiskin apapun, se-cuek apapun, sejahat apapun, mereka adalah orang tua kita, orang tua yang telah berjasa dalam menghidupi kita, orang tua yang telah mengajarkan kita tentang awal dari perjalanan hidup, dan ketahuilah, dibalik sikap-sikap mereka yang kita tidak bisa menerimanya, mereka memiliki satu cita-cita, yaitu mereka ingin kita (anaknya) menjadi orang yang berhasil baik didunia maupun dihari akhir, mereka hanya ingin melihat kita tersenyum sukses, walaupun suatu hari kita akan meninggalkan mereka atau merasa tidak peduli dengan mereka, mereka tidak akan pernah mendendam kepada kita, mereka hanya bisa bersyukur karena kita telah berhasil mencapai kesuksesan dan kebahagiaan lebih dari yang mereka rasakan ketika mereka seumur kita. Tapi alangkah bodohnya kita, kalau kita meninggalkan mereka, orang tua kita yang telah membesarkan, memandu dan mendidik kita. Orang tua kita memang tidak akan menuntut balas jasa, tapi kita sebagai anak-anaknya hendaknya terus menyayangi, mencintai mereka seumur hidup kita, dan terus berusaha untuk membahagiakan mereka, sekecil apapun bentuk kebahagiaan itu.
Dalam hidup ini kita tidak sendiri, ada orang-orang disekitar kita yang mungkin hidupnya lebih beruntung dari kita dan ada juga yang hidupnya kurang beruntung dari kita, maka dari itu kita wajib bersyukur dengan apa keadaan kita, dengan apa yang kita miliki saat ini. janganlah kita merasa iri dan dengki yang terlalu dalam terhadap apa yang orang lain miliki, mari kita ubah rasa iri dan dengki itu dengan cara bersyukur dan peduli terhadap sesama. Setiap dari kita adalah pribadi dengan keunikannya masing-masing oleh karena itu banggalah menjadi diri kita sendiri, mungkin orang lain boleh berlebih hartanya, tapi kita memiliki sesuatu yang lebih dari mereka, seperti sikap yang disiplin, amanah, hati yang tulus, peduli terhadap sesama, dan kreatifitas yang baik. Buanglah jauh-jauh sikap saling membenci, dan hiasi kehidupan ini dengan cinta. Egois? Boleh kok, asalkan tetap dalam batasan yang wajar dan situasi yang tepat.
Yang namanya kehidupan, kita selalu akan dihadapi dengan berbagai pilihan, dan disini kita diharapkan untuk dapat cermat dalam menyikapinya. Terkadang suatu pilihan membuat kita menuju dua arah yang berlawanan. Pilihan yang baik adalah pilihan yang akan membawa kita menuju ketenangan dan kebahagiaan lahir dan batin. Terkadang juga, sebelum kita memperoleh pilihan yang baik, kita akan dihadapi dan atau harus menghadapi pilihan yang buruk dulu, tetaplah kita menghadapinya dengan penuh kesabaran dan ketenangan. Ketika kita terjatuh kedalam lubang yang dalam dan kumuh, itu bukan merupakan akhir dari segalanya, masih ada kesempatan untuk kita keluar meninggalkan lubang tersebut, caranya? Kita harus bertekad untuk berusaha berdiri dan keluar dari lubang itu, kemudian berusaha bersungguh-sungguh bergerak menempuh jalan menuju keluar dari lubang tersebut hingga akhirnya kita keluar dan menemukan kembali cahaya, ketika kita telah bertemu cahaya, kuatkanlah hati dan jiwa kita untuk kembali menuju jalan yang baik dan tidak mengulangi lagi perbuatan-perbuatan yang telah mengantarkan kita menuju lubang yang dalam dan kumuh. Percayalah, bahwa Tuhan itu ada, Tuhan itu tidak tidur, Tuhan itu Maha pengampun. Tuhan akan selalu bersama kita , walaupun kita terkadang melupakan-Nya.
Teman, sahabat, pacar adalah orang-orang yang menghiasi kehidupan kita, mereka membuat hidup kita semakin berarti, dan mereka juga salah satu yang memberi kita petunjuk hidup melalui sikap dan perbuatannya dalam keseharian. Mereka adalah orang-orang yang menemani kita, dan berjuang juga bersaing bersama kita untuk sama-sama menuju tujuan hidup masing-masing.


Ya mungkin sekian dulu tulisan gue kali ini, disini gue gak bermaksud menggurui atau merasa kalau gue lebih baik dari kalian, tapi disini gue Cuma ingin berbagi dari inspirasi yang gue peroleh pas beli sate ayam tadi. Semoga kalian menyukai tulisan gue ini.

Oiya satu lagi, berhubung tanggal 30 juni 2013 gue mau ikutan ujian simak UI, dengan hati yang paling dalam, gue mohon doanya dari teman-teman semua, mohon doakan gue supaya dapat sukses menghadapi SIMAK UI, lulus, dan diterima di UI . Amin.
Sekian dan terima kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar